beritapembangunan.web.id Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan kembali pentingnya peran guru dalam membangun generasi masa depan. Dalam peringatan Hari Guru Nasional yang penuh apresiasi, beliau menyoroti bahwa guru adalah fondasi utama dalam menciptakan bangsa yang maju dan mandiri. Menurutnya, pendidikan berkualitas lahir dari dedikasi para pendidik. Mereka adalah pihak yang paling dekat dengan proses pembentukan karakter dan kecerdasan siswa.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa pendidikan adalah jalan utama menuju kemajuan bangsa. Ia menilai bahwa kualitas sumber daya manusia tidak akan tumbuh tanpa guru yang berkomitmen dan terlatih. Karena itu, peran mereka tidak dapat digantikan oleh apa pun. Para guru adalah pilar yang menopang keberlanjutan pembangunan negara dalam jangka panjang.
Dukungan Pemerintah terhadap Mutu dan Kesejahteraan Guru
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, memberikan apresiasi terhadap kehadiran Presiden yang terus mendukung agenda besar pendidikan nasional. Ia menyebut bahwa konsistensi pemerintah menunjukkan masa depan pendidikan yang lebih cerah. Dukungan terhadap guru tidak hanya berupa fasilitas belajar, tetapi juga peningkatan kompetensi dan kesejahteraan.
Pemerintah saat ini menjalankan sejumlah program prioritas. Tujuannya untuk memperkuat kualitas proses belajar dan memperluas akses pendidikan yang lebih merata. Program ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menjadikan guru sebagai pusat transformasi pendidikan. Dengan dukungan tersebut, guru diharapkan dapat lebih percaya diri menghadapi tuntutan dan perubahan dunia pendidikan.
Inovasi Pembelajaran bagi Siswa Tunanetra
Salah satu penerima Anugerah Guru Indonesia adalah Syifa Urrachmah dari SLB Negeri Banda Aceh. Ia merancang program Komputer Bicara atau Kombira untuk membantu siswa tunanetra. Program ini memanfaatkan perangkat lunak pembaca layar sehingga siswa dapat belajar komputer secara mandiri. Kombira membuat teknologi tidak lagi menakutkan bagi mereka.
Syifa menuturkan bahwa pendekatan praktik langsung sangat membantu siswa memahami teknologi. Ia juga bekerja sama dengan Persatuan Tunanetra Indonesia untuk menyusun panduan braille yang lebih mudah dipahami. Dengan panduan tersebut, proses belajar menjadi lebih terarah. Teknologi pun menjadi pintu baru bagi siswa tunanetra untuk mengembangkan kemampuan digital.
Mengajar Masyarakat Melalui Pendidikan Nonformal
Penghargaan berikutnya diberikan kepada Umi Salamah dari PKBM Tunas di Kabupaten Banyumas. Ia membuka ruang belajar di rumahnya untuk masyarakat yang belum mendapat pendidikan formal. Umi mengajarkan kemampuan dasar membaca dari huruf hingga kalimat. Baginya, mengajar adalah wujud kepedulian terhadap masyarakat yang ingin berkembang.
Ia menilai bahwa penghargaan yang diterimanya merupakan bentuk dukungan bagi para pendidik nonformal. Mereka bekerja tanpa banyak sorotan, tetapi memiliki dampak besar. Umi meyakini bahwa pendidikan masyarakat harus dimulai dari hal-hal sederhana. Setiap huruf yang dipahami siswa adalah langkah kecil menuju perubahan besar.
Gerakan Literasi bagi Anak-Anak di Wilayah 3T
Tokoh inspiratif lainnya adalah Koko Triantoro, Kepala SD Negeri Embacang Lama di Musi Rawas Utara. Selama lebih dari satu dekade, ia mengajar di daerah 3T yang penuh keterbatasan. Meski tantangannya besar, ia terus berusaha membuka akses pendidikan yang layak. Ia kemudian menciptakan program Zero Literacy untuk memberantas buta baca.
Program tersebut menggunakan metode bertahap yang disusun dari modul dan buku hasil karya para guru. Hasilnya terlihat nyata. Banyak siswa kini dapat membaca dengan lebih lancar. Program ini juga mendapat dukungan berbagai pihak dan diterapkan di beberapa sekolah lain. Bagi Koko, penghargaan ini menjadi pengingat agar ia terus melayani dan menjaga semangat mengajar.
Guru sebagai Penggerak Masa Depan Bangsa
Dari ketiga kisah inspiratif tersebut, satu pesan besar muncul: guru adalah penggerak utama kemajuan Indonesia. Mereka menghadirkan peluang baru bagi siswa, memperbaiki kualitas hidup masyarakat, dan membangun harapan di daerah terpencil. Pemerintah pun terus memberikan dukungan agar upaya ini berlanjut.
Kolaborasi antara guru dan pemerintah merupakan kunci untuk menciptakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas. Dengan semangat ini, visi Indonesia sebagai bangsa yang cerdas dan kompetitif semakin dekat untuk diwujudkan.

Cek Juga Artikel Dari Platform beritabumi.web.id
