beritapembangunan.web.id – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menegaskan pentingnya kolaborasi lintas pihak untuk mendorong pembangunan yang lebih inklusif. Dalam semangat tersebut, sebanyak 21 organisasi masyarakat (ormas) asing kini tercatat aktif menjalankan berbagai program di provinsi ini dan turut berkontribusi bagi kemajuan daerah.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, saat membuka Rapat Koordinasi Fasilitasi Tim Perizinan Ormas Asing dan Penguatan Tata Kelola serta Pemberdayaan Ormas Asing di Hotel Novotel Semarang, Kamis (25/9/2025).
🌏 Ormas Asing Hadir untuk Pembangunan Jateng
Dalam paparannya, Sumarno menyebutkan bahwa 21 ormas asing yang aktif di Jawa Tengah berasal dari Amerika Serikat, Singapura, Jerman, Belanda, Swedia, Jepang, dan Kanada.
Mereka menjalankan berbagai program yang mencakup sektor pendidikan, kesehatan, sosial, penanganan bencana, pelestarian lingkungan, energi, dan ekonomi. Menurutnya, kontribusi ini membantu mengatasi beragam tantangan pembangunan yang tidak dapat diselesaikan hanya oleh pemerintah daerah.
“Sebagaimana yang disampaikan Bapak Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, untuk membangun Jawa Tengah semua pihak harus bekerja sama dan saling memberikan kontribusi. Kehadiran ormas asing menjadi bagian penting dari upaya kolaboratif ini,” tutur Sumarno.
🤝 Pentingnya Kolaborasi untuk Pembangunan Berkelanjutan
Sumarno mengakui bahwa pemerintah daerah tidak dapat bekerja sendiri dalam menjalankan pembangunan. Banyak persoalan di tingkat daerah yang memerlukan dukungan lintas sektor dan lintas negara, mulai dari penanganan bencana hingga peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat.
“Kami mengapresiasi ormas asing yang telah menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu penting di Jawa Tengah. Kerja sama ini mencerminkan semangat gotong royong global demi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Menurutnya, kehadiran ormas asing menjadi pelengkap bagi program pembangunan pemerintah provinsi, sekaligus membantu mempercepat pencapaian target-target pembangunan berkelanjutan (SDGs).
📜 Tata Kelola yang Baik Jadi Kunci
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Deputi Koordinasi Organisasi Kemasyarakatan Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Arudji Anwar, menegaskan pentingnya tata kelola yang baik terhadap aktivitas ormas asing.
Ia menyebutkan bahwa tata kelola yang dimaksud mencakup kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, transparansi, akuntabilitas, serta keselarasan dengan kebijakan pemerintah pusat maupun daerah.
“Kegiatan ini ditujukan untuk mendorong ormas asing agar berperan positif di Indonesia, dengan tetap menjaga hubungan baik dan saling menguntungkan dengan pemerintah negara asal mereka,” kata Arudji.
Menurutnya, penguatan tata kelola tidak hanya menjamin kelancaran aktivitas ormas asing, tetapi juga memastikan agar kontribusi mereka benar-benar membawa manfaat nyata bagi masyarakat lokal.
🌱 Peran Ormas Asing di Sektor Prioritas
Keterlibatan ormas asing di Jawa Tengah mencakup sejumlah sektor penting. Misalnya:
- Pendidikan dan kesehatan: membantu peningkatan kapasitas tenaga pendidik, pelatihan keterampilan, hingga layanan kesehatan masyarakat.
- Sosial dan bencana: mendukung penanganan korban bencana alam, program pemberdayaan perempuan dan anak, serta perlindungan kelompok rentan.
- Lingkungan dan energi: menginisiasi program konservasi, edukasi energi terbarukan, dan rehabilitasi kawasan yang rentan terhadap degradasi lingkungan.
- Ekonomi: mendukung pengembangan UMKM dan kewirausahaan lokal agar lebih berdaya saing di pasar global.
Kontribusi ini dinilai memperkuat pembangunan daerah secara inklusif sekaligus mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif.
🏛️ Pemerintah Siap Dukung dengan Regulasi dan Fasilitasi
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen untuk memberikan dukungan berupa fasilitasi, kemudahan koordinasi, dan kepastian regulasi bagi ormas asing yang beroperasi sesuai ketentuan hukum.
Sumarno berharap, ke depan ormas asing tidak hanya menjadi mitra kerja pembangunan, tetapi juga menjadi contoh praktik kolaborasi yang baik antara sektor publik, swasta, dan masyarakat sipil.
“Kami mendorong agar seluruh pihak terus bersinergi. Melalui kerja sama yang harmonis, tantangan pembangunan dapat diatasi lebih cepat dan hasilnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat Jawa Tengah,” ujar Sumarno.
🔎 Kesimpulan
Kehadiran 21 ormas asing di Jawa Tengah menjadi bukti nyata bahwa pembangunan daerah tidak dapat dilakukan secara eksklusif oleh pemerintah semata. Kolaborasi lintas negara membawa nilai tambah berupa keahlian, sumber daya, dan pengalaman yang bermanfaat untuk menjawab berbagai tantangan pembangunan.
Dengan tata kelola yang baik, keterlibatan ormas asing dapat menjadi pilar penting dalam memperkuat pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan di Jawa Tengah.
Upaya ini diharapkan tidak hanya mendukung target pembangunan daerah, tetapi juga berkontribusi pada visi Indonesia untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis kolaborasi global.
Cek juga artikel terbaru dari paling top di liburanyuk
