beritapembangunan.web.id Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) kembali menyelenggarakan Pasamuan Agung ke-4 di Jakarta. Acara besar ini menghadirkan ribuan peserta dari berbagai daerah dan menjadi ruang musyawarah penting bagi umat Buddha di Indonesia. Forum ini bukan hanya acara seremonial atau agenda rutin, tetapi ajang strategis untuk meneguhkan komitmen umat Buddha terhadap pembangunan nasional.

Kegiatan tersebut dibuka oleh berbagai tokoh nasional. Kehadiran perwakilan pemerintah memperlihatkan dukungan negara terhadap kiprah umat Buddha. Forum ini menjadi simbol kuatnya hubungan antara pemerintah dan komunitas agama dalam membangun Indonesia yang harmonis, inklusif, dan moderat.

Pasamuan Agung mengangkat semangat kebangsaan, persatuan, dan komitmen spiritual. WALUBI ingin memastikan bahwa umat Buddha terus memberikan kontribusi positif, baik dalam bidang sosial, budaya, maupun pembangunan manusia. Karena itu, dialog dan diskusi pada kegiatan ini diarahkan untuk memperkuat peran keagamaan sekaligus peran kebangsaan umat Buddha.

Kolaborasi Lintas Agama untuk Harmoni Nasional

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan pesan bahwa Pasamuan Agung adalah momentum besar untuk memperkuat kolaborasi antarumat beragama. Ia menekankan bahwa harmoni nasional hanya dapat terwujud jika setiap agama saling mendukung dan menjaga kedamaian. Dalam pandangannya, kerja sama lintas agama adalah modal penting untuk menjaga stabilitas sosial Indonesia.

Menag menegaskan bahwa forum seperti ini bukan sekadar kegiatan tahunan. Ia menyebutnya sebagai “forum suci dan strategis” yang menyelaraskan langkah umat Buddha dengan arah pembangunan nasional. Pasamuan Agung menjadi wadah dialog agama dan negara yang saling menguatkan, bukan saling menjauhkan.

Dalam pidatonya, Menag menyampaikan bahwa moderasi beragama harus terus diperkuat. Moderasi bukan hanya tentang sikap tengah, tetapi tentang kemampuan menghadapi perbedaan dengan bijaksana. Ia mengajak umat Buddha menjadikan kegiatan ini sebagai ruang introspeksi spiritual, terutama dalam meningkatkan kualitas keyakinan, moralitas, konsentrasi, hingga kebijaksanaan.

Tri Kerukunan sebagai Pilar Moderasi Beragama

Dalam kesempatan tersebut, Menag juga menjelaskan konsep tri kerukunan yang terus didorong Kementerian Agama. Konsep ini memperluas pemahaman tentang kerukunan yang selama ini hanya dipahami sebatas hubungan antarumat beragama. Tri kerukunan mencakup tiga pilar penting.

Pertama, kerukunan antar manusia. Ini meliputi hubungan tanpa diskriminasi ras, gender, usia, atau status kewarganegaraan. Menag menekankan bahwa umat Buddha telah lama menghidupkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua, kerukunan antara manusia dan alam. Dalam ajaran Buddha, alam adalah bagian dari kehidupan. Merawat lingkungan hidup berarti menjaga keseimbangan dunia. Menag menilai bahwa umat Buddha dapat menjadi teladan dalam menjaga kelestarian alam melalui praktik kehidupan sederhana dan penuh mindfulness.

Ketiga, kerukunan antara manusia, alam, dan Tuhan. Konsep ini mengajarkan bahwa hubungan spiritual tidak boleh terpisah dari hubungan sosial dan ekologis. Ketiga hubungan itu harus berjalan beriringan. Menurut Menag, segitiga kerukunan ini harus dirawat bersama agar bangsa tetap kuat dan damai.

Momentum untuk Penguatan Spiritualitas Umat Buddha

Menag mengajak umat Buddha menjadikan Pasamuan Agung sebagai momentum untuk memperkuat kualitas keagamaan. Pemantapan spiritual tidak hanya berbicara tentang ritual, tetapi juga tentang kebijaksanaan dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Ia berharap umat Buddha terus mengembangkan moralitas dan konsentrasi sebagai bagian dari perjalanan spiritual.

Selain itu, Menag mendorong agar organisasi-organisasi keagamaan dapat memperkuat manajemen kelembagaannya. Umat Buddha memiliki potensi besar dalam bidang pendidikan, sosial, dan kesejahteraan masyarakat. Penguatan organisasi akan membantu WALUBI memperluas layanan dan memperkuat perannya di berbagai bidang.

Apresiasi terhadap Peran WALUBI dalam Pelestarian Budaya

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, turut menyampaikan apresiasi terhadap WALUBI. Ia menilai WALUBI memiliki peran penting dalam menjaga dan merawat warisan budaya Buddha. Banyak nilai budaya yang hidup dan berkembang berkat kontribusi umat Buddha, terutama dalam bidang kesenian, peninggalan sejarah, dan tradisi spiritual.

Menurut Fadli, WALUBI adalah mitra strategis pemerintah. Organisasi ini telah membantu pemerintah dalam pembinaan kehidupan keagamaan Buddha serta menunjukkan kepedulian sosial dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan. Dedikasi tersebut memperlihatkan bahwa umat Buddha selalu hadir sebagai kekuatan yang menumbuhkan solidaritas nasional.

Fadli juga menyampaikan bahwa pemerintah membutuhkan kolaborasi erat dengan WALUBI dalam menjaga keberagaman budaya Indonesia. Kehadiran umat Buddha memperkaya identitas bangsa. Karena itu, pemerintah ingin terus bekerja bersama WALUBI dalam menjaga nilai-nilai budaya dan spiritual yang telah diwariskan ribuan tahun.

Peran Strategis WALUBI dalam Pembangunan Nasional

Pasamuan Agung WALUBI ke-4 menunjukkan bahwa umat Buddha memiliki peran besar dalam pembangunan nasional. Dalam forum ini, berbagai gagasan penting mengemuka. Dialog antar tokoh agama, pemimpin komunitas, dan perwakilan pemerintah menjadi bukti bahwa kolaborasi adalah kunci menghadapi tantangan kebangsaan.

WALUBI terus menegaskan komitmennya sebagai organisasi keagamaan yang modern, adaptif, dan inklusif. Organisasi ini bertekad memperkuat pendidikan keagamaan, meningkatkan kesejahteraan sosial, dan menjaga keharmonisan masyarakat. Semua langkah itu menjadi kontribusi nyata umat Buddha dalam membangun Indonesia yang damai dan berkemajuan.

Komitmen Bersama untuk Indonesia yang Harmonis

Melalui kegiatan ini, terlihat bahwa Pasamuan Agung tidak hanya tentang musyawarah internal umat Buddha. Forum ini adalah wujud nyata komitmen nasional. Umat Buddha, bersama pemerintah dan tokoh agama lain, bergerak untuk memperkokoh persatuan dan kerukunan.

Pasamuan Agung ke-4 menjadi simbol bahwa harmoni adalah fondasi pembangunan. Dialog, kolaborasi, dan kebijaksanaan menjadi landasan kuat bagi umat Buddha untuk terus berkontribusi bagi bangsa. Dengan semangat tersebut, WALUBI bertekad melangkah maju sebagai mitra strategis negara dalam menjaga kedamaian dan keberagaman Indonesia.

Cek Juga Artikel Dari Platform faktagosip.web.id

By Blacky