beritapembangunan.web.id Pembangunan Jalan Tol Yogya–Bawen merupakan salah satu proyek strategis yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas serta mempersingkat waktu perjalanan antara Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Namun di balik manfaat besar yang akan datang, proyek ini juga memerlukan penyesuaian ruang publik, termasuk pemakaman warga yang berada tepat di jalur trase tol.
Di wilayah Sleman, ada ratusan makam yang harus direlokasi karena terdampak pembebasan lahan. Relokasi dilakukan secara terencana agar pembangunan tetap berjalan tanpa mengurangi rasa hormat terhadap para leluhur yang dikebumikan di sana.
Relokasi Dilakukan Secara Bertahap
Proses pemindahan tidak dilakukan secara sembarangan. Tim pelaksana bekerja dengan hati-hati dan melalui prosedur yang panjang. Setiap jenazah digali ulang, diidentifikasi, lalu dipindahkan ke lokasi baru yang sudah disiapkan. Area pemakaman baru masih berlokasi dalam satu padukuhan, sehingga keluarga tidak kehilangan jejak makam orang terkasih.
Pemindahan dilakukan bertahap demi menjaga ketertiban serta memberi ruang bagi ahli waris untuk hadir atau menyaksikan proses tersebut apabila diizinkan. Pendekatan yang dilakukan mengutamakan komunikasi dan persetujuan keluarga sehingga tidak menimbulkan polemik.
Menghormati Keluarga dan Tradisi
Pemindahan makam bukan persoalan teknis semata. Di banyak wilayah, kuburan bukan hanya tanah peristirahatan terakhir, tetapi juga ruang yang menyimpan nilai sejarah, ikatan emosional, serta bagian dari adat setempat. Karena itu, proses relokasi selalu melibatkan tokoh masyarakat, perangkat desa, dan ahli waris.
Pihak pelaksana sengaja memindahkan makam ke area baru yang berjarak tidak jauh dari tempat lama. Keputusan ini diambil agar keluarga tetap dapat berziarah tanpa hambatan, serta menjaga kontinuitas tradisi yang telah berlangsung turun-temurun.
Dengan kedekatan lokasi, warga masih dapat melakukan doa bersama ataupun kegiatan ziarah pada setiap momen keagamaan sesuai kebiasaan masyarakat Sleman.
Detail Pemindahan Sesuai Ketentuan
Pemindahan makam dilakukan berdasarkan data dan pendataan menyeluruh sebelum eksekusi lapangan dimulai. Setiap titik makam dicatat, diberi tanda, dan dimasukkan ke dalam dokumen administrasi untuk memastikan tidak ada yang terlewat.
Sebelum penggalian dilakukan, papan identifikasi dipasang agar jenazah dapat dipetakan dengan benar. Setelah itu, tulang belulang dipindahkan menggunakan wadah yang layak. Semua dilakukan sesuai syariat, etika, serta aturan yang berlaku.
Petugas menggunakan perlengkapan khusus guna menjaga kehigienisan, dan upacara singkat biasanya dilakukan untuk menghormati proses pemindahan tersebut.
Koordinasi Antar Pihak Terus Ditingkatkan
Relokasi makam merupakan salah satu tahapan penting dalam pembangunan tol. Pemkab Sleman bersama instansi terkait selalu mengupayakan komunikasi intensif dengan masyarakat terdampak. Tujuannya agar pelaksanaan berjalan lancar, tanpa gejolak sosial.
Selain koordinasi dengan ahli waris, pendampingan mental juga diberikan bagi keluarga yang merasa berat melepaskan makam lama. Pemerintah setempat menekankan bahwa langkah ini hanya bersifat penyesuaian lokasi, bukan penghilangan keberadaan makam itu sendiri.
Dengan pembangunan yang berjalan, warga diharapkan mendapatkan manfaat besar dari konektivitas wilayah yang semakin mudah di masa depan.
Pentingnya Transparansi dalam Proyek Publik
Setiap proyek pembangunan, terutama yang bersentuhan dengan aspek emosional masyarakat, wajib dijalankan secara terbuka. Informasi mengenai jumlah makam, lokasi pemindahan, hingga prosedur yang dilakukan harus mudah diakses oleh publik.
Transparansi menjadi kunci untuk membangun rasa percaya. Pemerintah daerah ingin memastikan bahwa warga tidak hanya memahami alasan relokasi, namun juga mengetahui bahwa seluruh proses dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan penghormatan.
Harapan Setelah Pemindahan
Ketika pemindahan makam selesai, area pemakaman baru akan diatur kembali dengan tatanan yang lebih baik. Warga tetap dapat mengunjungi makam leluhur mereka kapan saja tanpa perubahan tradisi.
Sementara itu, proyek Tol Yogya–Bawen diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi baru. Waktu tempuh semakin singkat, distribusi barang lebih efisien, serta peluang pariwisata wilayah sekitar dapat berkembang lebih pesat.
Pada akhirnya, harapan masyarakat adalah pembangunan tidak sekadar mengejar infrastruktur, tetapi tetap menempatkan nilai kemanusiaan dan budaya sebagai bagian penting dari perjalanan daerah.

Cek Juga Artikel Dari Platform medianews.web.id
