Perencanaan Berbasis Kesejahteraan
beritapembangunan.web.id, Sulawesi Barat – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulawesi Barat (Sulbar), Junda Maulana, menegaskan bahwa seluruh perencanaan pembangunan di provinsi ini harus berakar pada satu prinsip utama: kesejahteraan masyarakat.
Pesan ini disampaikan Junda saat memimpin apel pagi yang dirangkaikan dengan rapat internal di Ruang RPJMD Kantor Bapperida, Rabu (3/9/2025).
“Kesejahteraan masyarakat adalah kunci dari tujuan pembangunan. Kita harus memastikan setiap program benar-benar membawa manfaat langsung,” ujarnya tegas.
Tantangan Fiskal dan Efisiensi Anggaran
Dalam arahannya, Junda menyampaikan pesan strategis dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, yang diteruskan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, kepada jajaran Bapperida. Ia mengingatkan bahwa tantangan fiskal ke depan semakin kompleks, terutama karena potensi penurunan Dana Alokasi Umum (DAU) hingga 27 persen sebagaimana disampaikan Presiden dalam pidato APBN 2026.
“Kalau DAU benar-benar berkurang, maka kapasitas fiskal kita akan semakin terbatas. Karena itu, program 2026 di OPD harus lebih efisien dan selaras dengan visi-misi Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga,” kata Junda.
Menjaga Stabilitas Sosial
Selain persoalan fiskal, Junda menekankan pentingnya stabilitas sosial di tengah dinamika ekonomi dan politik. Ia mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) untuk menjadi teladan dalam menjaga ketenangan dan komunikasi publik yang sehat.
“Kita pasti punya saudara. Sampaikan kepada mereka untuk sama-sama menjaga daerah kita, tidak mudah terprovokasi, dan menyampaikan aspirasi dengan cara yang baik. Karena setiap kebijakan pasti ada pro dan kontra,” ujarnya.
Junda juga menyoroti tantangan di era digital, di mana arus informasi yang cepat sering kali menimbulkan hoaks dan misinformasi.
“Batasi kebiasaan menyebarkan informasi yang tidak bermanfaat. Jangan sampai kita ikut memicu penyebaran berita bohong di masyarakat,” tegasnya.
Evaluasi Kinerja dan Strategi ke Depan
Rapat internal ini juga dimanfaatkan untuk mengevaluasi capaian kinerja dan realisasi anggaran Bapperida hingga 31 Agustus 2025. Paparan evaluasi disampaikan langsung oleh Sekretaris Bapperida, Muh. Darwis Damir, sebagai dasar untuk memperkuat strategi dan efektivitas program kerja ke depan.
Evaluasi ini mencakup sejumlah aspek, mulai dari progres program prioritas, serapan anggaran, hingga capaian inovasi kebijakan berbasis data yang mendukung pembangunan inklusif.
Komitmen Bapperida untuk Pembangunan Inklusif
Dengan semangat kolaboratif, Bapperida Sulbar berkomitmen untuk terus menjadi garda terdepan dalam merumuskan kebijakan pembangunan yang efisien, adaptif, dan berpihak pada masyarakat.
“Perencanaan bukan hanya tentang angka dan data, tetapi juga tentang kebermanfaatan bagi masyarakat. Program yang dirancang harus mampu menjawab kebutuhan riil di lapangan,” tegas Junda.
Ke depan, Bapperida Sulbar juga akan memperkuat koordinasi dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memastikan sinkronisasi program, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Kesimpulan
Pesan tegas Junda Maulana menegaskan arah pembangunan Sulawesi Barat yang lebih berorientasi pada hasil nyata. Fokus pada kesejahteraan masyarakat, pengelolaan fiskal yang bijak, dan komunikasi publik yang sehat menjadi kunci untuk menghadapi tantangan 2026 dan seterusnya.
Dengan dukungan semua pihak, Bapperida Sulbar optimistis mampu mendorong lahirnya kebijakan yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan, sejalan dengan visi pembangunan provinsi dan aspirasi masyarakat.
Cek juga artikel keren lainnya di hotviralnews.web.id
