beritapembangunan.web.id – Pemerintah bersama DPR RI resmi menetapkan anggaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tahun Anggaran 2026 sebesar Rp21,67 triliun. Angka ini melonjak tajam dari pagu awal yang hanya Rp8,12 triliun, sehingga membuka ruang lebih luas bagi program prioritas energi nasional.

Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Kerja Komisi XII DPR RI dengan agenda penetapan RKA-K/L Kementerian ESDM di Jakarta, Rabu (3/9/2025).


Fokus Pembangunan Listrik Desa

Wakil Menteri ESDM, Yuliot, menyampaikan bahwa tambahan anggaran sebesar Rp8,55 triliun diarahkan terutama untuk percepatan program Listrik Desa (Lisdes). Sebesar Rp5 triliun dari tambahan itu khusus digunakan membangun infrastruktur listrik di 1.135 lokasi desa yang hingga kini masih belum berlistrik.

“Tambahan anggaran ini bagian dari komitmen mendukung visi misi Presiden Prabowo Subianto, khususnya meningkatkan rasio elektrifikasi nasional,” jelas Yuliot.

Dengan alokasi tersebut, diharapkan rasio elektrifikasi nasional semakin mendekati 100 persen, sehingga seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati akses energi listrik yang merata.


Program Jaringan Gas dan Energi Rakyat

Selain pembangunan Lisdes, anggaran Kementerian ESDM 2026 juga diarahkan untuk program yang menyentuh langsung masyarakat, di antaranya:

  • Pembangunan jaringan gas kota (jargas) untuk rumah tangga.
  • Pemberian konverter kit bagi nelayan dan petani agar penggunaan energi lebih efisien dan ramah lingkungan.
  • Bantuan pasang baru listrik bagi masyarakat kurang mampu, sehingga mereka bisa memperoleh akses listrik tanpa terbebani biaya pemasangan.

Langkah ini diharapkan mendorong pemerataan energi sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.


Eksplorasi Migas, Mineral, dan Batubara

Kementerian ESDM juga merencanakan sejumlah kegiatan swakelola dengan memanfaatkan sebagian anggaran tambahan, seperti:

  • Studi kajian migas di 10 open area.
  • Persiapan dan promosi penawaran wilayah kerja migas.
  • Eksplorasi mineral dan batubara dengan target rekomendasi masing-masing 9 dan 10 lokasi.

Upaya ini tidak hanya memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga membuka peluang investasi baru di sektor energi dan sumber daya mineral.


Langkah Strategis Menuju Kemandirian Energi

Dengan alokasi Rp21,67 triliun, Kementerian ESDM menegaskan arah kebijakan energi 2026 akan semakin berfokus pada keadilan energi untuk rakyat. Mulai dari desa terpencil hingga kota besar, masyarakat diharapkan bisa menikmati manfaat pembangunan infrastruktur energi.

Langkah ini juga menjadi bagian penting dari strategi menuju kemandirian energi nasional, sekaligus memastikan pembangunan energi berkelanjutan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Cek juga artikel terbaru dari kabarsantai.web.id

By Blacky