beritapembangunan.web.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meluruskan kesalahpahaman publik tentang isu “prediksi gempa bumi” yang kerap beredar di media sosial. BMKG menegaskan bahwa saat ini belum ada metode ilmiah yang bisa memprediksi gempa bumi secara akurat, termasuk waktu, lokasi, dan magnitudo.
Sebaliknya, BMKG menyebut mereka kini mengembangkan penelitian soal prekursor gempa bumi. Prekursor merupakan indikasi awal yang dapat digunakan untuk memahami proses terjadinya gempa, namun bukan prediksi yang menyebutkan tanggal dan tempat kejadian.
🔎 Apa Itu Prekursor Gempa Bumi?
Prekursor gempa bumi adalah indikator atau tanda-tanda alami yang muncul sebelum terjadi gempa. Indikator ini dapat berupa perubahan pada medan magnet bumi, gejala geokimia, perubahan muka air tanah, atau deformasi kerak bumi.
BMKG menjelaskan, salah satu pendekatan yang tengah dikaji adalah penggunaan data magnet bumi yang kemudian digabungkan dengan metode ilmiah lainnya.
“Metode-metode ini masih terus dikaji dan dikembangkan untuk meningkatkan akurasi dan memperkuat mitigasi risiko gempa bumi,” demikian keterangan resmi BMKG, Minggu (28/9/2025).
Namun, prekursor ini belum bisa dijadikan dasar untuk menyebutkan kapan, di mana, dan seberapa besar gempa akan terjadi.
⚖️ Perbedaan Prekursor dan Prediksi Gempa Bumi
BMKG menegaskan prekursor bukanlah prediksi.
- Prediksi gempa bumi harus memenuhi tiga elemen utama:
- Menyebutkan waktu kejadian secara spesifik.
- Menyebutkan lokasi kejadian.
- Menyebutkan magnitudo atau kekuatan gempa.
Hingga kini, belum ada metode ilmiah yang mampu memprediksi gempa bumi dengan memenuhi ketiga elemen tersebut.
“Gempa bumi adalah fenomena geologi yang kompleks dan masih terus diteliti. Sampai saat ini tidak ada metode yang dapat memberikan prediksi gempa dengan akurasi tinggi,” tegas BMKG.
🚫 BMKG: Waspadai Hoaks Prediksi Gempa
BMKG mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap isu atau klaim prediksi gempa bumi yang beredar di media sosial.
Setidaknya ada tiga alasan utama yang membuat klaim prediksi gempa tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan:
- Tidak Berdasarkan Bukti Ilmiah
Fenomena gempa bumi hingga kini masih menjadi objek penelitian kompleks. Klaim yang tidak didukung data ilmiah hanya akan menimbulkan kepanikan. - Tidak Menyebutkan Tiga Elemen Utama
Sebagian besar isu prediksi hanya menyebutkan lokasi secara umum tanpa menyebutkan waktu dan magnitudo. - Terlalu Umum dan Kebetulan Cocok
Misalnya, klaim seperti “akan ada gempa di Jawa Barat” sangat luas dan bisa kebetulan benar karena wilayah tersebut memang rawan gempa.
📣 Imbauan BMKG untuk Masyarakat
BMKG meminta masyarakat memperoleh informasi dari sumber resmi agar tidak mudah terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Jangan mudah terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pastikan kamu menerima informasi dari sumber yang akurat dan terpercaya. Follow @infoBMKG dan @bmkgwilayah2 untuk info terpercaya,” tulis akun resmi Instagram @infobmkg.
BMKG juga mengingatkan pentingnya mitigasi bencana, seperti mengenali jalur evakuasi, memastikan bangunan tahan gempa, hingga menyiapkan tas siaga darurat di rumah.
🌐 Kesimpulan
- Prekursor gempa bumi adalah tanda awal yang sedang diteliti BMKG, tetapi bukanlah prediksi yang dapat memastikan waktu, lokasi, dan magnitudo.
- Prediksi gempa bumi hingga saat ini masih belum bisa dilakukan secara ilmiah.
- Masyarakat diimbau tetap tenang, waspada, dan memeriksa informasi resmi dari BMKG.
Dengan pemahaman yang benar, masyarakat dapat lebih fokus pada upaya mitigasi dan kesiapsiagaan, bukan pada isu-isu yang menyesatkan.
Cek juga platform artikel paling top di kalbarnews
