beritapembangunan.web.id Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan melakukan pemantauan langsung terhadap jaringan irigasi di Kalimantan Barat. Peninjauan ini dipimpin oleh Staf Khusus Menteri, Herzaky Mahendra. Ia melakukan kunjungan kerja ke dua lokasi, yaitu Sanggau Kulor di Kota Singkawang serta Dusun Senseng di Desa Segedong, Kabupaten Sambas.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya memastikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) terkait percepatan pembangunan dan rehabilitasi irigasi berjalan sesuai target. Pemerintah menilai bahwa ketahanan pangan tidak bisa dipisahkan dari kualitas sistem irigasi yang mendukung lahan pertanian.
Herzaky hadir didampingi sejumlah pejabat terkait, seperti Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan I, M. Tahid; Kepala SNVT PJPA Kalimantan I, Taufan Adrianto; serta anggota DPRD Provinsi Kalbar, M. Isa. Tokoh-tokoh masyarakat dan perangkat desa juga ikut mendampingi proses peninjauan lapangan.
Inpres Irigasi sebagai Langkah Strategis Ketahanan Pangan
Instruksi Presiden yang menjadi dasar pemantauan ini mengatur percepatan pembangunan, rehabilitasi, serta operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi di seluruh wilayah Indonesia. Kebijakan tersebut dinilai sangat strategis untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan nasional.
Pemerintah melihat bahwa perbaikan irigasi merupakan langkah kunci untuk menjaga produktivitas pertanian. Banyak daerah pertanian rawan kekeringan atau banjir karena sistem irigasi sudah tidak berfungsi optimal. Dengan adanya Inpres ini, pemerintah pusat ingin memastikan bahwa seluruh jaringan irigasi mendapat perhatian dan diperbaiki secara menyeluruh.
Herzaky menjelaskan bahwa irigasi bukan hanya persoalan teknis, tetapi fondasi penting bagi ketahanan pangan. Tanpa air yang memadai, produktivitas pertanian akan menurun. Dampaknya dapat dirasakan langsung oleh petani dan masyarakat luas.
Tinjauan Lapangan untuk Percepat Realisasi Program
Dalam kunjungan kali ini, Herzaky menyempatkan diri untuk berdialog dengan masyarakat pengelola lahan dan petani setempat. Ia ingin mendengar langsung kendala yang mereka hadapi. Menurutnya, masukan masyarakat menjadi hal penting agar rencana pembangunan irigasi bisa disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
Di Sanggau Kulor, Herzaky meninjau kondisi saluran irigasi utama. Beberapa titik membutuhkan rehabilitasi karena struktur saluran mulai mengalami kerusakan. Petani berharap perbaikan dilakukan cepat agar suplai air pada musim tanam tidak terganggu.
Sementara itu, di Dusun Senseng, Desa Segedong, ia melihat kondisi jaringan irigasi yang belum berfungsi maksimal. Lahan pertanian di wilayah tersebut sangat bergantung pada perbaikan saluran air agar produksi tetap stabil.
Herzaky menegaskan bahwa semua laporan lapangan akan disampaikan ke kementerian terkait. Ia ingin memastikan bahwa alokasi program dan anggaran diarahkan sesuai kebutuhan masyarakat.
Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah Jadi Kunci
Keberhasilan percepatan pembangunan irigasi tidak hanya bertumpu pada pemerintah pusat. Pemerintah daerah juga memiliki peran besar dalam memastikan pekerjaan berjalan lancar. Mulai dari pembebasan lahan, pendampingan masyarakat, hingga koordinasi antarinstansi.
Herzaky meminta seluruh pemerintah daerah di Kalimantan Barat memperkuat sinergi untuk memperlancar proyek. Ia menilai bahwa dukungan daerah dapat mempercepat berbagai tahapan teknis. Selain itu, koordinasi yang baik dapat meminimalisir hambatan administratif.
Ia juga mengapresiasi partisipasi DPRD dan tokoh masyarakat yang ikut mengawasi jalannya pembangunan. Dengan keterlibatan banyak pihak, peluang tercapainya swasembada pangan menjadi lebih besar.
Mendorong Partisipasi Masyarakat
Dalam setiap dialog, Herzaky menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga jaringan irigasi. Infrastruktur irigasi yang sudah dibangun atau direhabilitasi harus dijaga bersama. Ia mengingatkan bahwa kerusakan kecil yang tidak segera ditangani bisa menimbulkan masalah besar bagi pertanian.
Ia juga mendorong petani untuk aktif melaporkan kondisi saluran air ke pemerintah daerah. Dengan begitu, pemerintah bisa segera melakukan perbaikan atau mengajukan bantuan ke pemerintah pusat.
Pemerintah ingin melibatkan kelompok tani dan komunitas lokal dalam sistem pemeliharaan. Mereka adalah pihak yang paling dekat dengan lahan pertanian dan paling merasakan dampak dari keberadaan irigasi.
Menyelaraskan Program Irigasi dengan Target Nasional
Program irigasi yang dikelola pemerintah pusat harus selaras dengan target nasional sektor pangan. Inpres irigasi menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk memperkuat produksi dalam negeri. Pemerintah ingin mengurangi ketergantungan pada impor dan menjaga stabilitas pasokan pangan.
Herzaky menilai bahwa irigasi yang baik dapat meningkatkan hasil panen secara signifikan. Dengan kualitas air yang terjaga, lahan dapat ditanam lebih dari satu kali dalam satu tahun. Hal ini mendukung program intensifikasi pertanian yang sedang digencarkan.
Ia berharap pemerintah daerah di Kalbar memanfaatkan program ini secara maksimal. Setiap wilayah memiliki potensi pertanian berbeda yang dapat dikembangkan jika irigasi berjalan lancar.
Harapan pada Percepatan Pembangunan Irigasi
Di akhir kunjungan, Herzaky menyampaikan harapan besar terhadap percepatan pembangunan dan rehabilitasi irigasi di Kalimantan Barat. Ia ingin seluruh program berjalan sesuai rencana dan memberi dampak positif bagi petani. Pemerintah pusat berkomitmen untuk mengawal pelaksanaan Inpres hingga tuntas.
Dengan irigasi yang kuat, produktivitas pertanian akan meningkat. Petani dapat bekerja dengan lebih tenang karena kebutuhan air terpenuhi. Pada akhirnya, swasembada pangan nasional dapat tercapai dengan lebih cepat.

Cek Juga Artikel Dari Platform liburanyuk.org
