beritapembangunan.web.id Pemerintah Kota Yogyakarta menerima kunjungan akademik dari sejumlah mahasiswa Faculty of Arts, University of Melbourne, Australia. Mereka datang untuk mempelajari lebih dekat sistem kebijakan sosial dan pembangunan berkelanjutan yang dijalankan oleh Pemkot Yogyakarta.
Kunjungan ini merupakan bagian dari program kuliah lapangan bersama (Joint Field Course) dalam mata kuliah Social Policy and Development atau Kebijakan Pembangunan Sosial. Program ini terselenggara atas kerja sama antara Program Magister Sosiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Faculty of Arts, University of Melbourne.
Rombongan mahasiswa diterima di Balai Kota Yogyakarta oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Agus Tri Haryono, yang hadir mewakili Wali Kota. Dalam pertemuan tersebut, Agus menjelaskan secara mendalam tentang kebijakan sosial, inovasi publik, serta strategi pembangunan yang diterapkan di kota yang dikenal sebagai pusat pendidikan dan budaya tersebut.
Kebijakan Sosial yang Inklusif dan Berkelanjutan
Dalam sambutannya, Agus Tri Haryono menegaskan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen membangun kebijakan sosial yang inklusif dan berpihak pada masyarakat. Menurutnya, pembangunan sosial di Yogyakarta tidak hanya berfokus pada ekonomi, tetapi juga pada keadilan sosial dan pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh.
Ia menjelaskan bahwa tantangan utama yang dihadapi kota ini adalah kemiskinan, lapangan kerja, dan pengelolaan lingkungan. Oleh karena itu, pemerintah menerapkan strategi kolaboratif yang melibatkan masyarakat, lembaga pendidikan, serta sektor swasta dalam setiap kebijakan.
“Berbagai inovasi kami dorong untuk mengatasi tantangan perkotaan, mulai dari pengentasan kemiskinan berbasis komunitas hingga pengembangan ekonomi kreatif,” jelasnya. “Kami ingin masyarakat menjadi subjek, bukan hanya objek pembangunan.”
Agus menambahkan bahwa Pemkot Yogyakarta mengintegrasikan pendekatan berbasis data dalam perencanaan program sosial. Melalui sistem data warehouse dan pemetaan kemiskinan, pemerintah dapat memastikan bahwa setiap kebijakan tepat sasaran.
Program Unggulan di Bidang Sosial dan Ekonomi
Dalam bidang sosial, Pemkot Yogyakarta menjalankan berbagai program untuk memperkuat kesejahteraan masyarakat. Salah satu program andalan adalah pengentasan kemiskinan berbasis komunitas, di mana kelompok masyarakat diberi peran aktif dalam mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan di lingkungannya.
Selain itu, terdapat program fasilitasi bantuan kesejahteraan keluarga yang memberikan dukungan bagi keluarga berpenghasilan rendah. Pemerintah juga menyediakan bantuan pengembangan ekonomi masyarakat melalui pelatihan keterampilan, akses permodalan, dan pembentukan koperasi produktif.
Di bidang ekonomi, Pemkot terus mendorong ekonomi kreatif sebagai motor pertumbuhan baru. Banyak pelaku usaha mikro dan kecil (UMKM) dibina untuk mengembangkan produk lokal yang memiliki daya saing tinggi. Pemerintah juga menyediakan ruang publik seperti creative hub untuk mendukung kolaborasi dan inovasi generasi muda.
Agus menjelaskan, “Yogyakarta memiliki potensi besar dalam industri kreatif dan pariwisata. Kami ingin memastikan pertumbuhan ekonomi tidak hanya dinikmati oleh sebagian kalangan, tetapi memberikan manfaat luas bagi masyarakat.”
Pendidikan sebagai Pilar Pembangunan
Selain bidang ekonomi dan sosial, sektor pendidikan juga menjadi perhatian utama pemerintah daerah. Salah satu program unggulan adalah Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana, yang bertujuan memberikan kesempatan belajar lebih tinggi bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.
Melalui program ini, pemerintah menanggung biaya pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, bagi siswa berprestasi yang berasal dari keluarga prasejahtera. Program ini juga bekerja sama dengan universitas dan lembaga pendidikan swasta di Yogyakarta.
Selain itu, Pemkot juga meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan melalui rehabilitasi sekolah dan pelatihan tenaga pendidik. Pemerintah berupaya memastikan setiap anak mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas.
Perhatian terhadap Lingkungan dan Pembangunan Kota
Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, Yogyakarta dikenal sebagai kota yang berupaya menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan pelestarian lingkungan. Pemkot menerapkan kebijakan pengelolaan sampah terpadu, peningkatan ruang hijau kota, serta edukasi lingkungan kepada masyarakat.
Program Bank Sampah Mandiri, misalnya, telah menjadi salah satu contoh sukses partisipasi warga dalam mengelola limbah rumah tangga. Masyarakat tidak hanya diajak memilah sampah, tetapi juga mendapat manfaat ekonomi dari hasil daur ulang.
Selain itu, Pemkot terus memperkuat transportasi ramah lingkungan melalui pengembangan jalur sepeda, revitalisasi trotoar, dan transportasi publik berbasis energi bersih. Upaya ini sejalan dengan visi menjadikan Yogyakarta sebagai kota inklusif dan berketahanan terhadap perubahan iklim.
Mahasiswa Melbourne Apresiasi Kebijakan Kota Yogyakarta
Para mahasiswa University of Melbourne menyampaikan apresiasi atas penjelasan dan keterbukaan Pemerintah Kota Yogyakarta. Mereka menilai bahwa kebijakan sosial di Yogyakarta memberikan contoh nyata bagaimana pendekatan lokal bisa menginspirasi kebijakan global.
Beberapa mahasiswa mengaku terkesan dengan cara Pemkot melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan. Mereka juga melihat integrasi antara budaya, pendidikan, dan ekonomi kreatif sebagai hal unik yang membedakan Yogyakarta dari kota lain.
Salah satu mahasiswa peserta kunjungan mengatakan, “Kami belajar banyak tentang bagaimana pemerintah daerah mampu memadukan nilai budaya dengan kebijakan sosial yang modern. Ini menjadi pengalaman berharga bagi kami.”
Yogyakarta Sebagai Laboratorium Sosial dan Inovasi Publik
Bagi Pemkot Yogyakarta, kunjungan mahasiswa asing bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi juga kesempatan untuk memperkenalkan inovasi sosial dan kebijakan publik berbasis budaya lokal. Pemerintah berharap pengalaman ini dapat memperkuat kerja sama internasional di bidang pendidikan dan pembangunan sosial.
Agus Tri Haryono menegaskan bahwa keterbukaan terhadap dunia akademik menjadi bagian penting dari proses belajar bersama. Pemerintah daerah tidak hanya ingin dilihat sebagai penyelenggara birokrasi, tetapi juga sebagai mitra belajar yang dapat memberikan inspirasi bagi pengembangan kebijakan global.
Dengan berbagai kebijakan inovatif dan kolaborasi lintas negara, Yogyakarta semakin mengukuhkan posisinya sebagai laboratorium sosial dan pusat pembelajaran kebijakan publik di Asia Tenggara

Cek Juga Artikel Dari Platform baliutama.web.id
