beritapembangunan.web.id Pemerintah Kota Blitar memastikan dua proyek pembangunan sekolah telah selesai seratus persen. Kedua proyek tersebut adalah pembangunan tahap ketiga SMP Negeri 6 Kota Blitar dan rehabilitasi SD Negeri 1 Bendo. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkot Blitar dalam memperkuat infrastruktur pendidikan di wilayahnya.
Proyek ini bukan sekadar pembangunan fisik. Pemerintah berupaya menciptakan lingkungan belajar yang layak, aman, dan nyaman bagi siswa serta tenaga pendidik. Dengan sarana yang lebih baik, diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan efektif dan menghasilkan generasi yang unggul.
Pembangunan SMPN 6 Selesai Sesuai Target
Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar, Dindin Alinurdin, menjelaskan bahwa pembangunan tahap ketiga SMPN 6 telah selesai sepenuhnya. Saat ini, proyek tersebut memasuki proses verifikasi administrasi untuk memastikan semua pekerjaan sesuai kontrak.
Menurut Dindin, setiap catatan kecil yang sebelumnya ditemukan sudah ditindaklanjuti. Semua perbaikan dilakukan tepat waktu dan sesuai dengan dokumen tambahan yang disepakati dalam kontrak kerja. “Untuk SMPN 6, pembangunannya sudah selesai semua. Sekarang proses verifikasi administrasi sedang berjalan. Catatan yang sempat ada juga sudah diselesaikan, dan hasil pengecekan menunjukkan semua pekerjaan sesuai kontrak,” ujarnya.
Proyek SMPN 6 ini menelan anggaran sebesar Rp1,8 miliar, yang digunakan untuk memperkuat bangunan utama, ruang kelas, serta sarana pendukung seperti toilet, drainase, dan fasilitas aksesibilitas bagi siswa. Pemerintah berharap keberadaan gedung baru ini dapat meningkatkan kenyamanan belajar, terutama bagi siswa di tingkat menengah.
Rehabilitasi SDN 1 Bendo Rampung Tanpa Catatan
Selain SMPN 6, proyek rehabilitasi SDN 1 Bendo juga telah rampung. Proses administrasi dan pemeriksaan fisik menunjukkan hasil sempurna tanpa catatan perbaikan. Kepala Dinas Pendidikan menyebut, waktu pengerjaan proyek berlangsung cepat karena sebagian besar pekerjaan bersifat perbaikan ringan dan penambahan fasilitas kecil.
“Untuk SDN 1 Bendo juga sudah selesai. Pemeriksaan administrasi dan fisik telah dilakukan seratus persen. Semua hasil sesuai dengan desain awal tanpa catatan,” jelas Dindin.
Proyek SDN 1 Bendo menggunakan anggaran sekitar Rp152 juta. Meski anggarannya relatif kecil dibanding proyek SMPN 6, hasilnya cukup signifikan bagi peningkatan kenyamanan belajar siswa sekolah dasar. Rehabilitasi mencakup perbaikan atap, dinding, sistem pencahayaan, dan fasilitas sanitasi.
Langkah Strategis Menuju Pendidikan Berkualitas
Pembangunan dua sekolah ini merupakan bagian dari langkah strategis Pemkot Blitar untuk meningkatkan mutu pendidikan di wilayahnya. Pemerintah berkomitmen memperkuat seluruh sarana pendidikan, dari tingkat dasar hingga menengah.
Dindin menyebut, peningkatan infrastruktur sekolah menjadi prioritas karena berhubungan langsung dengan kualitas pembelajaran. Ruang kelas yang layak dan lingkungan yang nyaman berpengaruh besar terhadap semangat belajar siswa. “Kami berkomitmen agar semua sekolah di Kota Blitar memiliki sarana yang baik. Pendidikan harus dimulai dari lingkungan yang mendukung,” tegasnya.
Dampak Positif bagi Guru dan Siswa
Keberhasilan proyek ini disambut antusias oleh para guru dan siswa. Kepala Sekolah SMPN 6 menyampaikan bahwa kondisi ruang belajar kini jauh lebih baik. Sirkulasi udara lebih lancar, pencahayaan alami optimal, dan fasilitas pendukung seperti laboratorium serta ruang kegiatan siswa sudah dapat digunakan kembali.
Sementara di SDN 1 Bendo, siswa merasa lebih nyaman belajar karena ruang kelas kini tidak lagi bocor saat hujan. Para guru juga mengaku lebih fokus mengajar tanpa terganggu kondisi fisik bangunan. Selain itu, fasilitas sanitasi yang baru membuat lingkungan sekolah lebih bersih dan sehat.
Pemkot Pastikan Transparansi dan Kualitas
Dalam proses pembangunan, Pemkot Blitar menekankan dua prinsip utama: transparansi dan kualitas pekerjaan. Semua kegiatan pengadaan dan pelaksanaan proyek diawasi ketat oleh tim dari Dinas Pendidikan, Dinas Pekerjaan Umum, serta pihak konsultan pengawas independen.
Dindin menambahkan bahwa laporan progres proyek disampaikan secara berkala ke Pemerintah Kota untuk memastikan penggunaan anggaran tepat sasaran. Evaluasi teknis juga dilakukan pada setiap tahap pekerjaan agar hasil akhir sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan.
Selain memastikan mutu fisik, pemerintah juga menyiapkan sistem perawatan jangka panjang agar gedung-gedung sekolah yang baru selesai dibangun tidak cepat rusak. Program pemeliharaan ini akan dilakukan setiap tahun dengan anggaran khusus untuk memastikan fasilitas tetap terjaga.
Langkah Lanjutan dan Harapan ke Depan
Setelah dua proyek ini selesai, Pemkot Blitar berencana melanjutkan pembangunan di beberapa sekolah lain yang membutuhkan perbaikan. Dinas Pendidikan telah memetakan sejumlah titik prioritas yang akan menjadi fokus pembangunan berikutnya.
“Masih ada beberapa sekolah yang perlu perhatian, terutama yang bangunannya sudah tua. Kami akan terus mengajukan program peningkatan sarana pendidikan agar seluruh siswa di Blitar bisa belajar di lingkungan yang aman dan layak,” kata Dindin.
Ia berharap, dukungan masyarakat dan semua pemangku kepentingan terus mengalir agar program pendidikan di Blitar semakin kuat. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan bisa terwujud secara merata.
Kesimpulan: Pendidikan Nyaman, Masa Depan Cerah
Rampungnya pembangunan SMPN 6 dan SDN 1 Bendo menjadi bukti nyata keseriusan Pemkot Blitar dalam memperhatikan sektor pendidikan. Pemerintah tak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga memastikan setiap siswa belajar dalam lingkungan yang aman, sehat, dan nyaman.
Dengan infrastruktur yang lebih baik, semangat belajar siswa semakin meningkat, dan para guru dapat mengajar lebih maksimal. Pemkot Blitar berharap hasil pembangunan ini menjadi langkah awal menuju sistem pendidikan yang lebih kuat dan merata di seluruh wilayah kota.

Cek Juga Artikel Dari Platform marihidupsehat.web.id
