beritapembangunan.web.id, Papua Pegunungan – Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pertanahan (DLHKP) Provinsi Papua Pegunungan saat ini tengah mengkaji dampak lingkungan pembangunan jembatan timbang di Distrik Benawa, Kabupaten Yalimo. Kajian ini menjadi bagian penting sebelum proyek strategis tersebut resmi dikerjakan.

Kepala DLHKP Papua Pegunungan, Rumbin Yulahap, mengungkapkan bahwa pihaknya dilibatkan langsung karena proyek ini memiliki potensi memengaruhi kondisi lingkungan di sekitar area pembangunan.

“Tentu kami dilibatkan dalam proyek pembangunan ini, karena menyangkut dampak lingkungan ketika pembangunan itu dikerjakan,” ujarnya, Minggu (31/8/2025).


Fokus Pemprov Papeg pada Aspek Lingkungan

Yulahap menjelaskan, kepemimpinan Gubernur John Tabo dan Wakil Gubernur Ones Pahabol sangat menekankan pentingnya kelestarian lingkungan dalam setiap proyek pembangunan.

“Sebagai OPD teknis, sudah menjadi tugas kami untuk menjalankan visi dan misi gubernur agar setiap pembangunan tidak merugikan masyarakat dari aspek lingkungan,” jelasnya.

Ia menambahkan, Kajian Lingkungan Hidup (KLH) merupakan instrumen penting untuk memastikan pembangunan di Papua Pegunungan tetap berkelanjutan dan ramah lingkungan.


Analisis Dampak dan Harapan Masyarakat

Kajian yang dilakukan DLHKP akan meneliti berbagai aspek, termasuk potensi kerusakan hutan, gangguan ekosistem, hingga dampak sosial bagi masyarakat sekitar.

“Harapan kami, pembangunan tetap mengutamakan kelestarian hutan sebagai warisan anak cucu masyarakat Papua,” tegas Yulahap.

Masyarakat berharap proyek jembatan timbang ini dapat berjalan tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan sekaligus memberi manfaat ekonomi nyata bagi daerah.


Pembangunan Ramah Lingkungan

Yulahap menambahkan bahwa pemerintah daerah mendorong konsep pembangunan ramah lingkungan. Jembatan timbang yang dibangun di Distrik Benawa nantinya diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekaligus mendukung pengawasan distribusi logistik di jalur utama Trans Jayapura-Wamena.

Proyek ini akan dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 800 meter persegi, tepat di jalur utama yang menghubungkan Jayapura dan Wamena.


Komitmen untuk Pembangunan Berkelanjutan

DLHKP menegaskan komitmennya mengawal proyek ini agar berjalan sesuai regulasi, memperhatikan dampak lingkungan, dan tetap memberi manfaat ekonomi jangka panjang bagi Papua Pegunungan.

“Kami mendukung pembangunan jembatan timbang ramah lingkungan yang bisa menjadi sumber PAD bagi Papua Pegunungan,” tutup Yulahap.

Cek juga artikel terbaru dari updatecepat.web.id

By Blacky