beritapembangunan.web.id – Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, menegaskan bahwa setiap kebijakan pembangunan tidak boleh lagi sekadar didasarkan pada asumsi, melainkan harus berlandaskan data, fakta, dan realita. Hal itu ia sampaikan saat membuka Seminar Literasi Statistik Tahun 2025 yang digelar Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominsta) bersama Universitas Tidar (Untidar), Kamis (4/9/2025).

Data Jadi Fondasi Pembangunan

Menurut Damar, data bukan hanya alat ukur keberhasilan, tetapi juga cermin untuk menilai sejauh mana program pemerintah benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.

“Data itu ibarat cermin. Melalui data, kita bisa melihat apakah program sudah tepat sasaran, apakah manfaatnya dirasakan masyarakat, dan apakah perlu ada perbaikan arah ke depan,” ujarnya.

Ia menambahkan, data valid membantu menentukan prioritas penggunaan anggaran agar pembangunan lebih efektif. Data juga membuka peluang untuk membaca potensi ekonomi, sosial, maupun lingkungan yang belum tergarap optimal.

Pemerintahan Berbasis Data

Damar menekankan komitmen Pemerintah Kota Magelang untuk menjalankan tata kelola pemerintahan berbasis data atau data-driven leadership. Dengan pendekatan ini, setiap kebijakan dapat dipertanggungjawabkan secara objektif dan berorientasi pada hasil nyata.

Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pembangunan melalui pendekatan pentahelix (pemerintah, akademisi, swasta, komunitas, dan media). Bahkan kini berkembang menjadi hexahelix dengan tambahan unsur lembaga keuangan dan filantropi.

“Sinergi multipihak menjadi kunci. Dengan dukungan semua unsur, pembangunan Kota Magelang akan lebih tepat sasaran dan berkelanjutan,” tegasnya.

Edukasi Literasi Statistik

Sementara itu, Kepala Diskominsta Kota Magelang, Muchamad Abdul Azis, menjelaskan bahwa seminar ini merupakan rangkaian peringatan Hari Statistik Nasional tingkat Kota Magelang. Sebelumnya, telah diadakan lomba penulisan artikel populer bertema statistik sebagai pembuka acara.

“Sebagai bentuk komitmen mewujudkan satu data, kami menyelenggarakan literasi dan edukasi statistik untuk menumbuhkan budaya cinta data di kalangan masyarakat maupun pemangku kepentingan,” ungkap Azis.

Ia berharap melalui kegiatan ini, masyarakat semakin sadar bahwa data bukan sekadar angka, melainkan fondasi penting bagi pembangunan yang berkelanjutan.

Menuju Magelang Data-Driven City

Dengan penguatan literasi statistik, Pemerintah Kota Magelang optimistis dapat mengakselerasi pembangunan yang lebih terarah, transparan, dan berdampak langsung bagi masyarakat. Semangat ini diharapkan menjadi pondasi kuat menuju Magelang sebagai kota berbasis data yang maju, inklusif, dan berdaya saing.

Cek juga artikel paling baru dari beritagram.web.id

By Blacky