beritapembangunan.web.id Rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi kembali mendapatkan dukungan penting di level internasional. Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan bahwa Liga Muslim Dunia bersedia menjadi mitra diplomasi dalam mendorong realisasi program ini.
Gagasan Kampung Haji hadir sebagai upaya mewujudkan pusat layanan terpadu bagi jemaah asal Indonesia selama menjalankan ibadah haji dan umrah. Bukan hanya sebagai hunian sementara, melainkan pusat logistik, kesehatan, pelatihan, hingga wadah pelayanan darurat apabila dibutuhkan.
Dengan jumlah jemaah terbesar di dunia, Indonesia membutuhkan fasilitas yang dapat memberikan kenyamanan dan keamanan optimal selama masa ibadah di Tanah Suci.
Dukungan Langsung dari Liga Muslim Dunia
Dalam pertemuan resmi antara Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Syeikh Muhammad Abdul Karim Al-Isa, dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto, komitmen kerja sama ini menjadi salah satu poin pembahasan penting. Liga Muslim Dunia menyampaikan kesediaan membantu secara langsung dalam proses komunikasi dengan otoritas tertinggi Arab Saudi.
Menurut Dahnil, dukungan tersebut akan mempermudah langkah diplomatik Indonesia. Liga Muslim Dunia memiliki hubungan sangat dekat dengan Kerajaan Saudi, sehingga keterlibatan organisasi ini diharapkan memperlancar proses perizinan, penentuan lokasi, hingga koordinasi teknis.
Pendekatan ini dinilai strategis karena keputusan besar terkait pembangunan fasilitas permanen di wilayah Arab Saudi harus mengikuti izin dan restu tingkat tertinggi negara, termasuk dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Penguatan Hubungan Keumatan Dua Negara
Indonesia dan Arab Saudi memiliki hubungan yang erat di bidang keagamaan. Peran besar Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, dan peran Saudi sebagai Pelayan Dua Tanah Suci, membuat kerja sama ini menjadi simbol solidaritas umat global.
Dengan adanya proyek Kampung Haji, kedua negara akan semakin memperkuat kolaborasi di bidang pelayanan jemaah, peningkatan kualitas haji, serta pengembangan kawasan religius yang memberi manfaat langsung bagi jamaah asal Indonesia.
Tak hanya itu, fasilitas tersebut juga dapat dirancang untuk mendukung kegiatan edukasi, dakwah internasional, hingga pusat pelatihan keahlian bagi tenaga pendukung haji di masa depan.
Lokasi Strategis Jadi Kunci
Dahnil menekankan bahwa penentuan lokasi Kampung Haji akan mempertimbangkan aksesibilitas terhadap dua kota suci—Makkah dan Madinah—serta fasilitas transportasi. Indonesia ingin memastikan bahwa jemaah tidak hanya mendapatkan tempat singgah, tetapi juga mudah bergerak selama menjalankan rangkaian ibadah.
Fasilitas kesehatan menjadi salah satu prioritas utama. Setiap musim haji, ratusan ribu jemaah lansia dan berkebutuhan khusus memerlukan pendampingan medis intensif. Maka, keberadaan pusat kesehatan modern yang siap siaga akan sangat penting sebagai bentuk layanan negara kepada rakyatnya.
Manfaat Ekonomi dan Diplomasi
Selain aspek layanan, Kampung Haji juga dianggap dapat memberikan manfaat di sektor ekonomi. Fasilitas tersebut berpotensi menjadi pusat bisnis halal, perdagangan produk UMKM religi, kuliner nusantara, serta pusat logistik penyedia kebutuhan jemaah.
Jika dikelola secara profesional, kawasan ini bisa menjadi ikon diplomasi budaya dan ekonomi Indonesia di Timur Tengah. Keberadaannya memperkuat citra Indonesia sebagai bangsa yang mampu mengelola pelayanan haji modern dan mandiri.
Diplomasi ekonomi keagamaan seperti ini merupakan model kerja sama baru yang mengedepankan manfaat timbal balik bagi kedua negara.
Harapan Realisasi Bertahap
Proyek Kampung Haji tentu memerlukan tahapan panjang—mulai dari kajian lahan, desain arsitektur, pendanaan, hingga manajemen operasional. Namun, dukungan internasional yang mulai mengalir menjadi modal awal yang sangat signifikan.
Dahnil menyampaikan optimismenya bahwa langkah ini tidak hanya wacana, tetapi akan bergerak ke tahap implementasi nyata. Pemerintah Indonesia ingin memastikan bahwa peningkatan kualitas pelayanan terhadap jemaah menjadi prioritas paling utama.
Dengan jumlah jemaah yang terus bertambah setiap tahun, keberadaan Kampung Haji menjadi kebutuhan mendesak agar Indonesia tidak terus bergantung pada fasilitas yang serba terbatas.
Pelayanan Jemaah yang Semakin Humanis
Visi utama pembangunan ini adalah menghadirkan pelayanan yang semakin ramah, manusiawi, dan sesuai karakter masyarakat Indonesia. Pemerintah ingin setiap jemaah merasa terlindungi dan didampingi secara profesional sejak tiba di Tanah Suci hingga kembali ke tanah air.
Jika terwujud, Kampung Haji akan menjadi rumah kedua bagi jemaah Indonesia—bukan sekadar tempat singgah, tetapi simbol kehadiran negara yang selalu mendampingi mereka selama menjalankan ibadah.
Optimisme Menuju Masa Depan Haji Indonesia
Dengan berbagai dukungan yang mulai terjalin, pemerintah berharap pembangunan Kampung Haji dapat segera dimulai. Langkah ini akan menandai sejarah baru dalam pengelolaan ibadah haji di Indonesia, dari yang selama ini hanya menjadi peserta penerima layanan, berkembang menjadi penyedia fasilitas bertaraf internasional.
Kolaborasi dengan Liga Muslim Dunia menjadi titik penting mewujudkan ambisi tersebut. Harapan besar disematkan agar ke depan, jemaah haji Indonesia dapat memperoleh layanan terbaik sebagai hak yang layak mereka terima.

Cek Juga Artikel Dari Platform ketapangnews.web.id
