Dukungan Penuh untuk Trisula Pembangunan

beritapembangunan.web.id – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung pencapaian Trisula Pembangunan pada tahun 2026. Tiga fokus utama program ini mencakup penurunan angka kemiskinan, pengembangan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, dan pertumbuhan ekonomi tinggi yang berkelanjutan.

“Pencapaian Trisula Pembangunan mencakup program besar yaitu penurunan jumlah orang miskin, pengembangan SDM yang berkualitas, dan pertumbuhan tinggi yang berkelanjutan,” ujar Rachmat saat Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Rabu (3/9/2025).


Strategi Penurunan Angka Kemiskinan

Untuk mengatasi kemiskinan, pemerintah telah menyiapkan 12 subprogram strategis, mulai dari penyediaan data akurat hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat. Beberapa langkah utama di antaranya:

  • Pengembangan dashboard Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk memastikan distribusi bantuan tepat sasaran.
  • Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui kartu usaha afirmatif dan produktif.
  • Digitalisasi program perlindungan sosial berbasis Satu Data Indonesia (SDI).
  • Penyusunan peta jalan menuju Indonesia Sejahtera dan grand design graduasi kemiskinan.
  • Digitalisasi pendidikan untuk pemerataan akses kualitas belajar di seluruh daerah.

Pengembangan SDM Berkualitas

Menteri Rachmat menekankan bahwa SDM unggul adalah kunci daya saing nasional. Untuk itu, pemerintah telah menyusun sejumlah kebijakan penting, termasuk:

  • Peta Jalan Pendidikan Indonesia (PJPI) 2025–2045 melalui Peraturan Presiden (Perpres).
  • Kebijakan pendanaan riset nasional dan diferensiasi misi perguruan tinggi.
  • Strategi pelaksanaan wajib belajar 13 tahun.
  • Rencana Aksi Nasional (RAN) penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS).
  • Masterplan produktivitas nasional dan kerangka kerja penurunan angka kematian ibu dan anak.
  • Evaluasi efektivitas anggaran pendidikan 20% dan program penurunan stunting.
  • Penguatan kebijakan pengarusutamaan gender dan kesetaraan di sektor publik.

Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, pemerintah menyiapkan 18 subprogram unggulan, di antaranya:

  • Pembangunan sistem pertahanan dan keamanan di wilayah perbatasan.
  • Integrasi RAN Geopark 2025–2029 dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
  • Masterplan pengembangan kawasan terintegrasi di wilayah Indonesia Timur.
  • Implementasi pembangunan rendah karbon dan roadmap blockchain untuk sektor publik.
  • Pengendalian inflasi di tingkat pusat dan daerah.
  • Digitalisasi sistem publik melalui Rencana Aksi Pemerintah Digital 2025–2029.
  • Pengembangan database terpadu untuk UMKM dan UMKM hijau.
  • Dukungan untuk industri kreatif, termasuk industri gim, perfilman, dan startup digital.

Sinergi Perencanaan Jangka Panjang

Rachmat juga menekankan pentingnya sinkronisasi antara RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional) 2025–2029 dengan RKP (Rencana Kerja Pemerintah), serta dokumen perencanaan kementerian dan lembaga.

“RPJPN ini harus kita laksanakan dalam kurun periode 2025 hingga 2029, dan pada saat yang bersamaan kita juga menyiapkan Satu Data Indonesia (SDI) sebagai basis integrasi kebijakan,” jelasnya.

Langkah ini diharapkan memperkuat koordinasi antar lembaga, mempermudah pengawasan, dan mempercepat implementasi program prioritas.


Menuju Indonesia Maju 2045

Melalui sinergi Trisula Pembangunan, pemerintah menargetkan penurunan signifikan angka kemiskinan, peningkatan kualitas SDM, serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Rencana ini juga sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045, yang menempatkan manusia sebagai pusat pembangunan dan inovasi.

Dengan dukungan kebijakan berbasis data, kolaborasi lintas sektor, dan inovasi teknologi, pemerintah optimis Trisula Pembangunan 2026 menjadi tonggak penting menuju Indonesia yang lebih inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Cek juga artikel paling top di ketapangnews.web.id

By Blacky