🌍 Kesetaraan Gender Jadi Prioritas Pembangunan di Sulbar
beritapembangunan.web.id – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulawesi Barat (Sulbar) menegaskan komitmennya untuk menjadikan kesetaraan gender sebagai fondasi pembangunan yang berkeadilan dan inklusif.
Komitmen ini ditunjukkan melalui partisipasi aktif Bapperida Sulbar dalam pertemuan virtual Asistensi dan Supervisi Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Kesetaraan Gender, yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Ditjen Bina Bangda) Kemendagri pada Selasa (30/9/2025).
Mewakili Kepala Bapperida Sulbar Junda Maulana, Perencana Ahli Muda Bapperida Sulbar, Nur Sehan, menegaskan bahwa Pengarusutamaan Gender (PUG) adalah strategi penting untuk memastikan seluruh kebijakan dan program pembangunan memberikan manfaat yang adil bagi perempuan dan laki-laki.
đź’ˇ PUG: Strategi Bukan Sekadar Administrasi
Dalam pemaparannya, Nur Sehan mengakui bahwa implementasi PUG di Sulbar masih menghadapi tantangan, seperti keterbatasan kapasitas kelembagaan, minimnya data terpilah menurut jenis kelamin, dan lemahnya koordinasi lintas sektor.
“Revitalisasi PUG adalah langkah strategis untuk memperkuat efektivitas kebijakan pembangunan responsif gender. Ini mencakup penguatan komitmen politik, kelembagaan, serta instrumen perencanaan dan penganggaran responsif gender,” jelas Nur Sehan.
Ia menambahkan bahwa pemahaman aparatur, integrasi analisis gender dalam dokumen perencanaan, dan ketersediaan data gender yang lengkap menjadi faktor kunci keberhasilan penerapan PUG.
Selain itu, sinergi multipihak—meliputi pemerintah, masyarakat sipil, akademisi, dan dunia usaha—sangat penting untuk memperluas partisipasi perempuan di ruang publik.
“PUG harus menjadi strategi utama, bukan hanya kewajiban administratif. Ini adalah kontribusi nyata Sulawesi Barat dalam mendukung pencapaian SDGs, khususnya Tujuan ke-5 tentang Kesetaraan Gender,” tegasnya.
📊 Tujuh Isu Strategis RAD Kesetaraan Gender di Sulbar
Dalam pertemuan tersebut, Bapperida Sulbar mengidentifikasi tujuh isu strategis yang menjadi fokus RAD Kesetaraan Gender, antara lain:
- Penguatan regulasi dan kebijakan operasional PUG untuk memperjelas arah pembangunan responsif gender.
- Pembangunan mekanisme pelaksanaan PUG yang komprehensif agar implementasinya lebih efektif.
- Pelembagaan PUG melalui advokasi dan penguatan Pokja (Kelompok Kerja) di tingkat daerah.
- Integrasi strategi dan indikator kesetaraan gender dalam RPJMD dan RKPD untuk menjamin perencanaan yang inklusif.
- Optimalisasi tagging Anggaran Responsif Gender (ARG) agar program lebih tepat sasaran.
- Peningkatan partisipasi multipihak dan edukasi publik tentang afirmasi gender untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
- Pemantauan dan evaluasi dampak ARG secara terukur guna memastikan keberlanjutan dan hasil nyata.
🤝 Komitmen untuk Pembangunan Berkeadilan
Secara terpisah, Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperkuat PUG sebagai strategi pembangunan utama yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis bukti.
“Kesetaraan gender adalah fondasi penting untuk memastikan pembangunan di Sulbar tidak hanya efektif tetapi juga adil dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat,” ujar Junda Maulana.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar RAD Kesetaraan Gender tidak hanya berhenti pada dokumen kebijakan, tetapi benar-benar diimplementasikan dalam program nyata yang memberi manfaat bagi masyarakat luas.
🌏 Kesimpulan: Fondasi Pembangunan yang Lebih Setara
Upaya Bapperida Sulbar untuk mendorong kesetaraan gender melalui revitalisasi PUG dan penerapan RAD Kesetaraan Gender menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Dengan fokus pada sinergi multipihak, perencanaan berbasis bukti, dan penguatan kelembagaan, pembangunan di Sulbar diharapkan menjadi lebih inklusif dan memberikan manfaat yang setara bagi seluruh warga, tanpa memandang jenis kelamin.
Langkah ini menegaskan bahwa kesetaraan gender bukan hanya isu sosial, tetapi juga kunci keberhasilan pembangunan berkeadilan dan berkelanjutan di Indonesia.
Cek juga artikel dari liburanyuk.org
