beritapembangunan.web.id Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) kini memiliki arah dan tahapan yang jelas. Pemerintah, kata dia, sudah menyiapkan roadmap, timeline, dan batas waktu pelaksanaan untuk memastikan setiap fase berjalan sesuai target. Penegasan ini disampaikan dalam pertemuan dengan kalangan akademisi dan mahasiswa di Istana Wapres, Jakarta.
Menurut Gibran, pemerintah tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada aspek keberlanjutan dan pemerataan ekonomi. Ia menilai bahwa IKN bukan sekadar simbol pemindahan pusat pemerintahan, melainkan proyek transformasi yang akan membentuk pola baru pembangunan nasional.
“IKN sudah memiliki roadmap yang jelas. Setiap tahapan sudah ditentukan waktunya agar hasilnya bisa diukur,” ujarnya.
Peta Jalan yang Terstruktur
Pemerintah, melalui Kementerian PUPR dan Otorita IKN, telah merumuskan tahapan pembangunan yang terbagi ke dalam beberapa fase. Fase pertama menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur dasar, seperti jalan utama, jaringan listrik, air bersih, dan perumahan ASN. Fase selanjutnya mencakup pengembangan kawasan bisnis, pendidikan, dan layanan publik.
Roadmap tersebut juga mencantumkan skema pendanaan campuran antara APBN, investasi swasta, dan kerja sama internasional. Model ini diharapkan mampu mempercepat pembangunan sekaligus mengurangi beban fiskal negara.
Gibran menjelaskan bahwa pemerintah terus mengawal jalannya proyek agar tidak melenceng dari target waktu. “Setiap kementerian dan lembaga sudah diberi tanggung jawab spesifik. Pengawasan dilakukan lintas sektor agar tidak terjadi tumpang tindih,” tambahnya.
Transparansi dan Pengawasan
Salah satu fokus pemerintah adalah menjaga transparansi dalam setiap tahap pembangunan. Menurut Gibran, keterbukaan informasi menjadi faktor penting untuk menjaga kepercayaan publik dan menarik minat investor.
“Transparansi adalah kunci. Masyarakat berhak tahu sejauh mana kemajuan proyek ini. Begitu juga investor, mereka ingin kepastian dan kejelasan timeline,” jelasnya.
Untuk itu, pemerintah telah membentuk sistem pemantauan digital yang menampilkan progres pembangunan IKN secara real time. Dengan sistem ini, setiap kegiatan, mulai dari tender hingga penyelesaian proyek, dapat dipantau langsung oleh publik dan lembaga pengawas.
Tantangan di Lapangan
Meski rencana sudah matang, pembangunan IKN tetap menghadapi sejumlah tantangan. Di antaranya, keterbatasan logistik akibat akses geografis, kesiapan tenaga kerja terampil, dan sinkronisasi antara pemerintah pusat dan daerah.
Gibran mengakui bahwa tantangan semacam itu merupakan hal wajar dalam proyek besar berskala nasional. Ia menekankan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah mitigasi, seperti mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung di kawasan sekitar IKN dan meningkatkan pelatihan tenaga kerja lokal.
“Yang penting adalah kerja sama semua pihak. Pemerintah pusat, daerah, hingga masyarakat harus bersinergi agar proyek ini sukses,” katanya.
Partisipasi Mahasiswa dan Akademisi
Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa dari Universitas Airlangga menyampaikan aspirasi mereka mengenai pembangunan berkelanjutan dan keberpihakan terhadap masyarakat lokal. Gibran menyambut baik masukan tersebut dan menilai bahwa partisipasi akademisi penting untuk memastikan IKN tidak hanya megah secara fisik, tetapi juga berfungsi sebagai kota inklusif dan ramah lingkungan.
Ia menambahkan bahwa pemerintah terbuka terhadap riset dan ide-ide baru dari kalangan kampus untuk memperkaya perencanaan IKN. “Kita ingin IKN menjadi kota masa depan yang dibangun berdasarkan ilmu pengetahuan, bukan hanya beton dan aspal,” ujarnya.
Fokus pada Keberlanjutan
Salah satu aspek yang ditekankan dalam pembangunan IKN adalah keberlanjutan lingkungan. Pemerintah berkomitmen agar 70 persen wilayah IKN tetap menjadi ruang hijau dan konservasi. Desain kota dibuat dengan prinsip smart city dan green energy, termasuk penggunaan panel surya, pengelolaan air terpadu, dan transportasi listrik.
Selain itu, pemerintah juga menargetkan IKN menjadi kota dengan emisi karbon rendah pertama di Asia Tenggara. Konsep ini akan diintegrasikan ke dalam sistem tata ruang, perencanaan bangunan, serta kebijakan publik sehari-hari.
Manfaat Jangka Panjang bagi Indonesia
Proyek IKN diyakini akan membawa dampak ekonomi besar bagi wilayah Kalimantan dan kawasan timur Indonesia. Pemerintah berharap, perpindahan pusat pemerintahan akan menciptakan distribusi pertumbuhan ekonomi yang lebih adil, mengurangi kepadatan di Pulau Jawa, dan membuka lapangan kerja baru.
Menurut Gibran, IKN dirancang untuk menjadi “katalis pemerataan”, bukan sekadar simbol politik. Dengan infrastruktur yang terintegrasi dan teknologi canggih, IKN diharapkan menjadi pusat inovasi, riset, serta investasi hijau di masa depan.
Harapan Wakil Presiden
Menutup pernyataannya, Gibran mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawal pembangunan IKN dengan semangat kolaboratif. Ia mengingatkan bahwa kesuksesan proyek ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan hasil kerja bersama seluruh rakyat Indonesia.
“Pembangunan IKN adalah proyek jangka panjang yang akan diwariskan kepada generasi mendatang. Karena itu, kita harus mengawal prosesnya dengan semangat kebersamaan,” tutur Gibran.
Dengan adanya roadmap dan batas waktu yang jelas, pemerintah optimis pembangunan IKN akan berjalan sesuai rencana. Proyek ini diharapkan menjadi tonggak baru bagi Indonesia menuju masa depan yang lebih merata, modern, dan berkelanjutan.

Cek Juga Artikel Dari Platform cctvjalanan.web.id
